come and join us

Senin, 30 November 2015

Nabi Adam, dan misteri telapak kaki 200 juta tahun yang lalu ?


Di dekat kota Mpaluzi (Afrika Selatan) dihebohkan dengan penemuan telapak kaki manusia, yang berukuran panjang sekitar 4 feet (121,92 cm).
Kehebohan itu, semakin berlajut setelah mengetahui umur dari telapak kaki tersebut, yang diperkirakan telah berusia sekitar 200 juta tahun yang lalu.
Sumber : consciouslifenews.com
Era Mesozoikum
Berdasarkan ilmu geologi, masa 200 juta tahun yang lalu disebut era Mesozoikum (65 juta – 251 juta tahun yang lalu).
Era Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini.
Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya.Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk. Pada akhir era Mesozoikum, bumi mulai dihuni makhluk-makhluk mamalia.
Jejak kaki Nabi Adam ?
Muncul berbagai spekulasi atas penemuan jejak kaki di Afrika Selatan ini. Mungkinkah jejak tersebut adalah jejak Nabi Adam, yang disebut-sebut di dalam Al Qur’an sebagai manusia pertama.
Untuk menjawab itu, kita bisa memulai dengan mengetahui berapa sesungguhnya tinggi manusia, yang jejaknya di temukan di Afrika Selatan itu.
Berdasarkan penelitian, ukuran telapak kaki manusia, secara normal adalah 15% dari ukuran tingginya. Dengan berdasarkan penelitian ini, bisa kita ambil kesimpulan, tinggi manusia 200 juta tahun tersebut sekitar 812,8 cm atau 8,128 m.
Hasil ini memberi bukti, jejak kaki ini bukanlahjejak kaki manusia generasi Nabi Adam. Hal ini dikarenakan berdasarkan hadits, tinggi Nabi Adam lebih dari 8 meter.
Nabi Adam memiliki tinggi 60 Hasta” (Hadits Bukhari Vol.IV No.543)… Dimana 60 Hasta = 90 Kaki = 30 Meter.
tinggi adam2
Misteri Jejak Kaki
Misteri jejak kaki di Afrika Selatan ini, bisa memunculkan beberapa kemungkinan :
1. Jejak kaki tersebut, adalah jejak kaki Bangsa Nisnas, yang merupakan makhluk berakalsebelum era Nabi Adam di Bumi. Keberadaan makhluk ini dikarenakan bumi sendiri, masih belum siap ditinggali manusia.
2. Jejak kaki tersebut, adalah jejak kaki bani Adam. Muncul pertanyaan, bagaimana tinggi generasi Nabi Adam yang 30 meter, ketika di bumi berubah menjadi 8 meter ?
Yang mendukung teori ini, akan ber-dalil bahwaTinggi Adam 30 meter itu, adalah ukuran tubuhnya ketika di Jannah. Sementara ketika diturunkan di bumi, struktur tubuhnyaberadabtasi dengan keadaan asmosfir dan gravitasi bumi.
Dan ketika Bani Adam, hidup di Surga, maka tubuh manusia akan dimodifikasi ke bentuk awalnya, yaitu setinggi 60 hasta.
Sebagaimana hadits :
إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ عَلَى صُوْرَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُوْنَهُمْ عَلَى أَشَدِّ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً لاَ يَبُوْلُوْنَ وَلاَ يَتَغَوَّطُوْنَ وَلاَ يَتْفُلُوْنَ وَلاَ يَمْتَخِطُوْنَ … وَأَزْوَاجُهُمْ الْحُوْرُ الْعِيْنُ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى صُوْرَةِ أَبِيْهِمْ آدَمَ سِتُّوْنَ ذِرَاعًا فِي السَّمَاءِ
“Sesungguhnya rombongan pertama yang masuk surga seperti rembulan yang bersinar di malam purnama, kemudian rombongan berikutnya seperti bintang yang paling terang di langit, mereka tidak buang air kecil, tidak buang air besar, tidak membuang ludah, tidak beringus….istri-istri mereka adalah para bidadari, mereka semua dalam satu perangai, rupa mereka semua seperti rupa ayah mereka Nabi Adam, yang tingginya 60 hasta menjulang ke langit” (HR Al-Bukhari 3327)
3. Bagi yang meyakini, bumi lebih dari satu akan berpendapat, jejak kaki itu adalah Bani Adam, yaitu merupakan keturunan dari Adam yang berada di bumi yang lain.
Dan jarak antara Bani Adam itu, dengan Nabi Adam, sangat lama mungkin mencapai miliaran tahun. Jadi wajar jika kemudian, manusia yang menjadi penghuni bumi yang ada di tata surya kita ini, memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi.
Adapun dalil, yang mereka gunakan adalah pendapat dari Ibnu Abbas ra.
Di riwayatkan oleh Al Hakim di Mustadrok (3781) dan darinya Al Baihaqi di Asma was Shifat (831)
أخبرنا أحمد بن يعقوب الثقفي ، ثنا عبيد بن غنام النخعي ، أنبأ علي بن حكيم ، ثنا شريك ، عن عطاء بن السائب ، عن أبي الضحى ، عن ابن عباس رضي الله عنهما ، أنه قال : ﴿ الله الذي خلق سبع سماوات ومن الأرض مثلهن ﴾ قال : « سبع أرضين في كل أرض نبي كنبيكم وآدم كآدم ، ونوح كنوح ، وإبراهيم كإبراهيم ، وعيسى كعيسى » هذا حديث صحيح الإسناد ولم يخرجاه
Telah bercerita kepada kami Ahmad bin Ya’qub Atsaqofi, bercerita kepada kami ‘Ubaid bin Ghonaam An Nakho’i menceritakan kepada kami ‘Ali bin Hakiim, bercerita kepada kami Syariik, dari ‘Atho bin Saaib, dari Abi Dhuha, dari Ibnu Abbas bahwa dia berkata:
﴿اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ وَمِنَ الأرْضِ مِثْلَهُنَّ ﴾
﴾Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.) beliau berkata: tujuh buah bumi, pada setiap bumi nabi seperti nabi kalian, dan Adam seperti Adam, Nuh seperti Nuh, Ibrohiim seperti Ibrohiim, ‘Isa seperti ‘Isa.
4. Ada juga pendapat yang mempercayai jejak kaki tersebut hanyalah rekayasa belaka, atau paling banter hanya jejak hewan purbakala yang mirip dengan telapak kaki manusia.
Kelompok ini lebih percaya kepada hasil penelitian ahli purbakala yang meng-indikasikankemunculan manusia modern, terjadi pada sekitar 200.000 tahun yang lalu. Selain itu, pendapat para ahli purbakala ini, juga didukung dari hasil penyelusuran DNA, yang menyimpulkan ibu dari seluruh manusia yang ada sekarang, berasal dari masa sekitar 145.000 tahun yang silam.
Dalam masalah manusia raksasa, mereka meyakini hanyalah bentuk dari pengecualian belaka, dan menurut mereka dari masa 200.000 tahun yang silam, sampai sekarang, tinggi manusia tidaklah berubah secara signifikan, sebagaimana temuan ahli purbakala.
Berkenaan dengan hadits Rasulullah, tentangNabi Adam yang memiliki tin

nabi muhammad dalam kitab hindu

9ca04063e97f743a7a5e0be1a1514f19_1429190061Kitab suci umat Hindu terbagi menjadi tiga kategori, yaitu Veda, Upanishad, and Purana. Terdapat perbedaan pendapat mengenai umur kitab-kitab tersebut, beberapa pihak meyakini bahwa kitab tersebut berasal dari sekitar 4.000 tahun yang lalu.

Salah satu nubuat yang mengagumkan pada kitab-kitab suci tersebut adalah sebagaimana disebutkan oleh Maharshi Vyasa, seorang suci umat Hindu, yang mengatakan bahwa jazirah Arab akan dirusak oleh para pelaku keburukan/maksiat-kemungkinan merujuk pada kaum pagan sebelum “kedatangan” Islam-, dan Mahamad -sedikit perubahan ejaan dari nama Muhammad- akan datang dan menuntun orang-orang yang sesat.


Dia akan disunat, berjenggot, fasih, dia akan membuat revolusi besar, dia akan mengumumkan panggilan untuk shalat (adzan), dia akan makan daging hewan halal tapi mengecualikan babi, dan dia akan melawan bangsa yang tidak beragama. Semua penjelasan ini mengarah pada ciri-ciri Rasulullah Muhammad SAW.

Bhavishya Purana yang merupakan salah satu Purana terpenting, memberikan nubuat lainnya yang menyebutkan bahwa di negeri asing akan datang seorang guru spiritual yang bernama Muhammad. Dimana dia akan menjadi penghuni Arabia, dia akan mengumpulkan kekuatan besar untuk melawan atau membunuh iblis dan Allah akan melindunginya dari lawan-lawannya.
Nabi Muhammad dalam Upanishad

Kitab Upanishad, dianggap oleh banyak pemuka Hindu berkedudukan lebih tinggi daripada Veda karena dalam kitab tersebut terdapat pengetahuan yang bersifat ketuhanan yang mengajarkan bagaimana mendekatkan diri kepada sang Khaliq.

Nubuwat paling penting yang disebutkan dalam kitab ini adalah disebutkannya nama Nabi Muhammad dan kedatangannya di masa depan dan peryataan syahadah seorang muslim yaitu “tidak ada tuhan kecuali Allah”, dan hal ini disebutkan lebih dari sekali.


Mohammad%252Bin%252Bthe%252BHindu%252Bbooks%252C%252Bprophet%252BMohammad%252B%2526%252BAhmad%252Bin%252BHindoo



Sebagai akibat dari kejelasan dan eksplisitnya nubuat ini, banyak orang Hindu yang kembali ke pangkuan Islam, sehingga menyebabkan beberapa pemuka Hindu mengklaim bahwa kemungkinan nubuat ini ditulis oleh pendeta Hindu yang kembali ke Islam. Namun hal ini terbantahkan karena nubuat ini merujuk ke dalam beberapa buku Hindu kuno yang mendahului kedatangan Islam atau Muslim ke India.

Dalam Allo Upanishad disebutkan pula deskripsi untuk Allah, yaitu nama Tuhan adalah Allah, Dia adalah satu (ahad), Raja seluruh dunia, Dia adalah yang Terbesar dari semua, Terbaik, Maha Sempurna, Maha suci dari semua, Pemelihara dari seluruh dunia, yang merupakan pengejawantahan bumi dan ruang, dan Tuhan dari semua makhluk.

Dia menciptakan matahari, bulan, bintang-bintang, dan surga. Dia Memelihara semua burung, binatang, hewan yang hidup di laut dan mereka yang tidak terlihat oleh mata. Dia adalah Penghapus segala kejahatan dan bencana, dan Muhammad adalah Rasul Allah.
Nabi Muhammad dalam kitab Veda

Kitab Hindu dalam kategori ketiga adalah Veda. Dalam Atharva Veda disebutkan “yang patut dipuji” diantara manusia harus dipuji, dan diketahui bahwa ternyata nama Muhammad dalam bahasa Arab bermakna “yang patut dipuji”.

Disebutkan pula bahwa nabi yang dijanjikan kedatangannya itu adalah sosok penunggang unta. Menariknya, para nabi India dilarang untuk menunggang unta. Dan nabi Isa menurut Perjanjian Lama disebutkan mengendarai keledai bukan unta. Namun telah luas diketahui bahwa nabi Muhammad adalah pengendara unta.

Pada mantra ketujuh menyebutkan ada orang yang akan menuntun semua manusia, dan nabi Muhammad selalu menegaskan bahwa ia tidak dikirim untuk bangsa tertentu, bukan hanya bangsa Israel ataupun bangsa Arab saja, melainkan seluruh umat.

Kemudian mantra keenam menjelaskan tentang kaum pemberani yang menang tanpa pertempuran dan jumlah lawan mereka adalah 10 ribu orang. Hal ini bisa dikaitkan dengan perang al Ahzab atau perang Khandaq yang berlangsung pada masa Nabi Muhammad. Jumlah orang-orang yang melakukan pengepungan terhadap Madinah (dalam perang al Ahzab) memang berjumlah 10 ribu, dan mereka dikalahkan tanpa pertempuran karena Allah mengirimkan badai yang akhirnya, setelah pengepungan panjang, memaksa mereka untuk mundur.

Dalam Rig Veda, dinyatakan tentang seseorang yang digambarkan sebagai jujur ​​dan dapat dipercaya, kuat dan murah hati yang akan menjadi terkenal dengan 10 ribu. Semua ini adalah karakteristik dari Nabi Muhammad, dan jumlah 10 ribu mungkin dimaksudkan untuk jumlah para sahabat Nabi Muhammad yang masuk dalam Fathul Makkah. (sbb/dakwatuna)

Pustaka:

Vidyarthi, Abdul Haq. Muhammad in World Scriptures. New Delhi: Adam Publishers, 1990.

Sumber | republished by (YM) Yes Muslim ! 

Minggu, 29 November 2015

noken papua

Mama, anak dan noken(Jubi/ist)
Mama, anak dan noken(Jubi/ist)
Jayapura, Jubi-Noken dalam budaya masyarakat Papua melambangkan kehidupan seorang anak sejak bayi hingga dewasa. Bayi selalu tidur dalam noken dan dekat dalam dekapan ibunda yang melahirkannya. Noken juga bisa menjadi petaka kalau si anak mengkhiati mama. Berbahaya dan terkutuk bagi si anak kalau mama sudah merobek dan mengoyakan noken kehidupan itu.
Tak heran kalau noken, sifatnya sangat sakral dan tabu, orang tak sembarang menggunakannya atau pun memakai secara seenaknya. Bisa kena petaka akibat kutukan. Orang-orang Migani menyebut noken dalam bahasa daerahnya “Ombo.” Sedangkan orang Mee sendiri menamakan “Agiya.” Di daerah Sentani, disebut “Holoboi.”
Ada juga noken besar yang hanya dipakai oleh kaum bangsawan, yang disebut wesanggen. Sekitar 250 suku di Papua, masing-masing mempunyai kekhasan untuk noken mereka. Yang jelas, noken melambangkan kesuburan, serta persatuan, kesatuan, dan kedamaian rakyat Papua.
Orang Byak menyebut Inokson atau noken kasun artinya noken kecil. Noken yang dikenakan orang tua dianggap faknik alias pamali jika anak-anak memegang. Kaum lelaki di Byak memakai noken untuk menyimpan rokok dan juga pinang untuk melakukan kinsor atau mawai.
Suku Marind (merauke) menyebut “Mahyan”, Suku Moor menyebutnya “Aramuto” dan Suku Dani menyebutnya “Su”. Meski berbeda dalam bahasanya tetapi noken memiliki makna yang sakral dan penting dalam struktur budaya orang Papua.
Bahan-bahan pembuat noken yaitu kulit kayu, pohon manduan, pohon nawa, sedangkan di Paniai menggunakan dari bahan jenis anggrek hutan, ada enam jenis noken yang dikenal di Paniai-Nabire. Antara lain jenis Agiya, goyake agiya, hekpen agiya, toya agiya, kagamapa agiya, pugi agiya, dan tikene agiya
Fungsi noken mulai dari menggendong bayi, memikul hasil bumi ke pasar. Kini pelajar juga memakai untuk menyimpan buku ke sekolah, bahkan sebagai cinderamata bagi para turis manca negara maupun lokal.
Perempuan dan mama-mama dari pegunungan tengah biasanya membawa noken dengan menggantungkan pegangan tali di atas kepala mereka. Noken bisa tersusun banyak dari ukuran besar sampai yang terkecil gantung di kepala mama-mama Papua. Mereka membiarkan noken tersusun di punggung
Jaman dulu hanya kaum perempuan saja yang boleh membikin atau menganyam noken sebagai lambang kedewasaan mereka. Jika seorang anak perempuan tak bisa membuat noken, dianggap belum dewasan dan belum boleh menikah. Soalnya perempuan akan menganyam noken buat melindungi anak-anaknya.
Tak heran kalau anak-anak sangat takut menyentuh noken mama dan juga bisa mendapat celaka kalau mama merobek noken atau melempar noken ke si anak.(Dominggus Mampioper)

Li-fi 100 kali lebih cepat dari Wi-fi


Li-fi dapat memberikan akses internet 100 kali lebih cepat dibandingkan tradisional wi-fi, Li-fi menawarkan kecepatan hingga 1gbps.

Li-fi 100 kali lebih cepat dari Wi-fiIlustrasi. (Thinkstock)
Sebuah metode baru pengiriman data spektrum yang visible selain gelombang radio, telah diuji di sebuah kantor.
Li-fi dapat memberikan akses internet 100 kali lebih cepat dibandingkan tradisional wi-fi, Li-fi menawarkan kecepatan hingga 1 gbps (gigabit per detik).
Li-fi membutuhkan sumber cahaya, seperti lampu standar LED, koneksi internet dan detektor foto.
Hal ini diuji pekan ini oleh perusahaan start-up asal Estonia, Velmenni, di Tallinn.
Velmenni menggunakan bola lampu Li-fi yang aktif untuk mengirimkan data dengan kecepatan 1Gbps. Uji laboratorium telah menunjukkan kecepatan teoritis hingga 224 Gbps.
Itu diuji di kantor, untuk memungkinkan pekerja mengakses internet dari ruang industri, di mana memberikan solusi pencahayaan yang cerdas.
Berbicara kepada International Business Times, kepala eksekutif Deepak Solanki mengatakan bahwa teknologi bisa menjangkau konsumen "dalam waktu tiga sampai empat tahun".
Istilah li-fi pertama kali diciptakan oleh Prof. Harald Haas dari Universitas Edinburgh, yang menunjukkan teknologi pada konferensi TED (Teknologi, Hiburan dan Desain) tahun 2011 lalu.
Prof. Haas menjelaskan masa depan di mana miliaran bola lampu bisa menjadi hotspot nirkabel.
Salah satu keuntungan besar dari Li-fi adalah kenyataan bahwa Li-fi tidak seperti wi-fi yang dapat terganggu ole sinyal radio lainnya, sehingga dapat dimanfaatkan pesawat dan di tempat-tempat lain yang mendapat  gangguan atau masalah.
Sementara spektrum gelombang radio dalam pasokan cukup pendek, spektrum cahaya yang tampak 10.000 kali lebih besar, yang berarti tidak mungkin cepat habis.
Tetapi teknologi juga memiliki kekurangan - terutama fakta bahwa hal itu tidak dapat digunakan di luar ruangan, di bawah sinar matahari langsung, karena akan mengganggu sinyal.
Li-fi tidak dapat digunakan dalam travelling di luar ruangan, sehingga untuk awalnya mungkin penggunaanya akan terbatas pada tempat-tempat tertentu. 
(K.N Rosandrani/bbc.com)