Di dalan Al Qur’an, Surah Al-Kahfi diceritakan tentang adanya seorang raja bernama Zul-Qarnain, yang memilki wilayah kekuasaan yang sangat luas.
Adapun ciri dari Zul-Qarnain adalah sebagai berikut :
A. Beliau seorang raja yang beriman dan beliau menerima wahyu
sebagaimana terdapat di dalam firman Allah :
“…dan kami berkata wahai Zulqarnain,kamu mampu menyiksa ataupun mampu berbuat kebaikan kepada mereka” (QS. Al-Kahfi (18) ayat 86).
Nampaknya orang yang paling sesuai adalah Cyrus the Great, ia juga disebut dalam kitab perjanjian lama sebagai raja Kurush, seperti terdapat di dalam kitab Isaiah, U’zair dan Chronicle… sebagai seorang raja yang beriman.
Zul-qarnain (Cyrus the Great), di dalam perjanjian lama, juga bisa dilihat pada kitab Daniel, yakni berkenaan dengan pengelihatan (vision), dari Nabi Danyal (Nabi Daniel) :KJVR-Daniel 8:
3. Then I lifted up mine eyes, and saw, and, behold, there stood before the river a ram which had two horns: and the two horns were high; but one was higher than the other, and the higher came up last.
(Lalu kuangkat mukaku dan kulihat, tampak seekor domba jantan berdiri di depan sungai itu; tanduknya dua dan kedua tanduk itu tinggi, tetapi yang satu lebih tinggi dari yang lain, dan yang tinggi itu tumbuh terakhir).16. And I heard a man’s voice between the banks of Ulai, which called, and said, Gabriel, make this man to understand the vision
(Dan kudengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: “Jibril, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!).20. The ram which thou sawest having two horns are the kings of Media and Persia.
(Domba jantan yang kaulihat itu, dengan kedua tanduknya, ialah raja-raja orang Media dan Persia)“Vision” dari Nabi Danyal (Daniel) tentang biri-biri jantan bertanduk dua, yang sebelah tanduknya lebih tinggi yang datang belakangan, mengisyaratkan tanduk yang lebih rendah yaitu Media dan tanduk yang lebih tinggi yaitu Parsi yang belakangan menjadi Imperium ParsiDalam sejarah tokoh yang mendirikan Kerajaan Media dan Parsi yang kemudian menjadi Imperium Parsi tersebut adalah Cyrus the Great (600 – 529) SM, mendirikan Imprium Parsi (550) SM, dan memerintah (550 – 529) SM. (Ustadz Muhammad Nur Abdurrahman, dalam tulisan seri ke-776, berjudul “Siapakah Dzulqarnain ?”).
Dan jika diteliti, berdasarkan sejarah, Cyrus the Great menganut agama Zarathustra yang dibawa oleh Nabi Zahathustra. Pada awalnya agama ini tidak menyembah api dan merupakan empat agama wahyu ilahi. Namun lama kelamaan diselewengkan.
B. Zul-Qarnain juga dikisahkan, melakukan perjalanan ke arah barat
“Hingga apabila dia sampai ke tempat terbenamnya matahari,dia melihat matahari terbenam pada laut yang berlumpur hitam…..”(QS. Al Kahfi (18) ayat 86)
Laut berlumpur hitam itu jika kita anggapkan dengan perjalanan Cyrus the Great, bermula dari pusat karajaannya dari Iran ke barat, maka bertemulah kita dengan Laut Hitam!
Laut yang berlumpur hitam itu adalah Laut Hitam, karena jika kita mengambil gambar dari udara, semua lautan lain airnya berwarna kebiru-biruan dikarenakan dasarnya adalah pasir, kecuali hanya Laut Hitam yang berwarna hitam karena dasarnya berlumpur hitam.
C. Zul-Qarnain diceritakan melakukan perjalanan ke arah Timur
“Hingga ia sampai ke tempat terbitnya matahari(timur) dan mendapati suatu kaum yang tiada bagi mereka perlindungan” (QS. Al Kahfi (18) ayat 90).
Sekali lagi, yang memenuhi ciri ini adalah Cyrus the Great, dikarenakan beliau pernah bergerak ke Timur, yaitu menaklukkan Makran dan Sistani hingga ke Balkhan dan Afghanistan. (Sumber : Siapakah Yang Layak Di Gelar Zul-Qarnain dan Keturunan Zul-Qarnain Manakah Yang Telah Sampai Ke Bumi Melayu?,