Menurut pemahaman saat ini, waktu bergerak ke depan secara
linear
(garis lurus). Ia berawal sejak terjadi “Big Bang” yang menjadi sebab
adanya alam dunia. Berdasarkan konsep ini, maka kehidupan bermula dari
makhluk-makhluk hidup sederhana ber-sel satu yang muncul dari senyawa
kimiawi awal (
primordial chemical soup) unsur-unsur materi alam
fana. Melalui proses evolusi selama jutaan tahun, makhluk-makhluk
sederhana itu berubah menjadi beraneka jenis makhluk yang dikenal
sekarang. Mengenai makhluk manusia, dikatakan ia berasal dari monyet
yang berturut-turut ber-evolusi menjadi makhluk-makluk sebagaimana
tercantum pada daftar dibawah ini. Jadi menurut pandangan saat ini,
peradaban manusia baru mulai berkembang sejak 40.000 tahun yang lalu.
Dikatakan bahwa sebelum masa itu tidak ada manusia beradab hidup di muka
Bumi.
Berbagai jenis fossil makhluk hidup dan perkakas karya manusia
berusia ratusan ribu dan bahkan jutaan tahun ditemukan dalam penggalian
fossil diberbagai tempat di Bumi. Orang-orang modern pada jaman Kali
Yuga amat bangga dengan pengetahuan material dan teknologi miliknya.
Mereka tidak sadar bahwa pengetahuan materialnya amatlah terbatas dan
teknologinya adalah jenis paling kasar
Menurut orang-orang Koptik Mesir, piramid adalah perwujudan
pengetahuan tentang “kekuasaan Tuhan”. Ia dimaksudkan untuk bisa dibaca
kelak oleh mereka yang mampu membacanya agar mereka mengetahui kehidupan
manusia jaman purba. Berdasarkan naskah kuno yang ditemukan dalam
piramid besar Cheops, dikatakan bahwa piramid itu dibangun “pada waktu
gugusan bintang Lyra berada di rasi Cancer”.
Ini berarti, kata ahli sejarah Arab Abu Said El Balchi, piramid itu
dibangun 73.300 ribu tahun yang lalu. Bagaimana piramid itu dibangun,
bagaimana balok-balok batu besar yang beratnya 12-15 ton per batu itu
diangkut, dipasang dan disusun secara rapi tanpa perekat semen,
bagaimana batu-batu besar itu dipotong dari tebing-tebing bukit dan
gunung, bagaimana orang-orang Mesir mampu mengerjakannya secara begitu
halus dan artistik, indah dan menakjubkan,dan mengapa piramid itu
dibangun di tengah padang pasir, semua pertanyaan ini tidak bisa dijawab
secara memuaskan dengan tingkat pengetahuan dan teknologi jaman
sekarang.
Masih banyak piramid lain di Mesir dan berbagai tempat lain di Bumi
khususnya di Amerika Tengan dan Selatan. Para peneliti menemukan bahwa
bangunan-bangunan purba ini memiliki konstruksi serupa antara satu
dengan yang lain. Piramida yang terletak di Sakkara (30 km dari kota
Cairo Mesir) bertingkat 6 (enam), tinggi 60 m dan dikelilingi tembok
sepanjang 1,6 km dan tinggi 10 m.
Piramid ini serupa dengan yang ada di Tiahuanaco (Peru). Diperkirakan
ada hubungan budaya antara Mesir dan Amerika dimasa lampau. Sebab nama
asli Tiahuanaco adalah Chucura yang mirip dengan Sakkara.
Semua piramid itu dibangun di tempat-tempat tertentu yang (menurut
pemikiran para akhli) terkait dengan hal-hal astronomik seperti posisi
planet dan matahari serta bulan beserta orbitnya masing-masing, rasi
bintang, bintang-bintang tertentu dan juga kekuatan alam seperti daya
medan magnet, arus dan tekanan udara.
Menarik untuk direnungkan bahwa kemungkinan besar masih tersisa
energi elektromagnetik yang melindungi piramid-piramid di Mesir.Para
sarjana masih berusaha mengungkapkan rahasia ini, khususnya rahasia
bilik-bilik piramid yang masih tertutup dan belum bisa dibuka.
Di bekas reruntuhan kota kuno Tiahuanaco (kini masuk wilayah Peru dan
Bolivia) banyak di-temukan sisa bangunan kuno, antara lain Gapura
Matahari. Gapura ini terbuat dari satu balok batu karang utuh, tinggi 3
m, lebar 6 m, berat 10 ton dan di-perkirakan berusia ribuan tahun.
Gapura ini dibuat begitu halus seperti kue lapis terpotong pisau.
Di-bagian tengahnya terukir gambar deva Matahari yang dikelilingi
dewa-dewa lain. Pada bekas reruntuhan kota ini juga ditemukan sisa-sisa
benteng. Benteng Akapana di bagian tengah berukuran 200 m x 50 m yakni
sebesar London Tower. Benteng Kalacasaye bagian luar berukuran 133 m x
150 m, seluas taman Leister. Tebal dinding benteng kira-kira 3 m,
dibangun dengan balok-balok batu besar yang beratnya puluhan ton per
batu dan disusun dengan sangat akhli hingga nampak halus mengagumkan.
Peninggalan lain adalah pipa-pipa batu (beton?) halus, patung-patung
berwajah negro dan kaukasus, dsb. dan juga balok- balok batu besar bekas
material bangunan yang masing – masing beratnya antara 20 – 25 ton.
Kota Tiahuanaco adalah bagian dari peradaban suku Indian Inca yang
terletak 4.000 m diatas permukaan laut.Lalu bagaimana batu-batu yang
luar biasa berat dan besar itu di-angkut ke tempat yanga begitu tinggi?
Dan bagaimana orang-orang Inca mampu membuat bangunan-bangunan hebat dan
mentakjubkan seperti itu?
Di pulau Paskah Pasific ditemukan patung-patung raksasa.Yang
mengherankan adalah dimana dan bagaimana patung-patung ini yang beratnya
berton-ton dibuat dan terus dibawa ke pulau terpencil ini?
Di lembah Besoa dan Bada Sulawesi Tengah (Indonesia) juga ditemukan patung-patung batu besar yang asal-usulnya tidak jelas.
Pada tahun 1968 di lokasi kuno bernama El Euladrillado (Chili) yaitu
suatu puncak bukit yang dikelilingi jurang dan ngarai nan curam,
ditemukan bangunan ampiteater yang terbuat dari 233 batu besar persegi
empat masing-masing beratnya 10 ton.
Panjang ampiteater ini 3 km (ter-masuk jalan ke lokasi) dan lebarnya 0,8
km. Ditengah-tengahnya berdiri 3 tonggak batu masing-masing
ber-diameter 1 – 1,5 m. Dua tonggak tepat menunjukkan arah utara-selatan
bila matahari sedang bersinar diatasnya.
Di Sacsayhuaman (Peru) pada ketinggian 3.500- 3.800 m diatas
permukaan laut, ditemukan kursi-kursi singgasana raksasa yang terpahat
halus pada batu karang.Disana tebing karang dipotong (untuk membuat
balok-balok batu segi empat) amat halus seperti memotong keju saja.
Tinggi batu karang segi empat yang terpotong 2,16 m dan lebar 3,40 m.
Bila batu segi empat ini kembali dimasukkan ke tempat asalnya, ia
nampak seperti garis saja. Bagaimana caranya orang Indian Inca memotong
bagian belakang batu itu dari karang asalnya?
Di lembah Palpa dekat kota kuno Nasca (Peru) ditemukan
jalan/jalur/landasan aneh yang disebut jalur-jalur Nasca dan garis-garis
geometriknya hanya bisa dikenali dari udara. Panjang jalur-jalur ini 60
km dan lebar 2 km. Kedua jalur ini dipisahkan oleh bukit-bukit tetapi
dihubungkan oleh dua garis lurus paralel yang menerjang bukit dan
jurang.
Pada bagian-bagian tertentu dari jalur-jalur itu (ujung-ujungnya)
terdapat sketsa gambar monyet (tinggi 60 m), juga gambar-gambar binatang
(ukuran 80 – 250 m) dan gambar laba-laba (tinggi 46 m) yang semuanya
hanya bisa dikenali dari udara.
Disebelah utara Nasca, diteluk Pisco pada satu tebing terpahat gambar
Trisula (yang lebih mengarah ke langit dari pada ke laut). Tinggi tiang
tengahnya 250 m dan lebar 2,8 m, dan ter-lihat jelas dari jarak puluhan
km.
Para sarjana memberikan tafsiran yang berbeda-beda terhadap
keberadaan jalan/jalur/landasan serta tanda Trisula itu yang merupakan
sisa peradaban suku Indian Inca. Sketsa geometrik dan gambar-gambar
super besar seperti itu terdapat pula di tempat-tempat lain di Amerika
yaitu:
1. Gambar-gambar manusia amat besar di gurun Torapaca (Chili).
2. Gambar ber-wujud aneh suku Indian Navajo di California.
3. Gundukan-gundukan tanah tinggi berbentuk gajah dan ular di Wisconsin dan Ohio USA.
Pada tahun 1965 Juan Moricz menemukan terowongan bawah tanah yang
membentang antara Equador dan Peru sepanjang ribuan km. Pada dindingnya
terdapat lukisan dinosaurus yang (menurut para pakar Antropologi)
dikatakan telah punah 135 jt tahun yang lalu. Terowongan ini berupa dua
sistem goa yang saling berhubungan.
Dalam satu goa (terowongan) yang dimasuki oleh Moricz dan Daniken,
terdapat satu kamar besar berisi perpustakaan berupa lembar-lembar logam
dengan tulisan yang belum bisa dipahami sampai sekarang.Dikatakan bahwa
dinding terowongan seperti beton tanpa sambungan dan tergosok
halus.Teknik pembuatannya melampaui teknik jaman modern sekarang.
Terowongan sepanjang kira-kira 1.350 km yang di-temukan oleh Peter
Kolodino, mem-bentang dari Lima ke Cusco dan terus ke Bolivia.
Terowongan ini begitu hebat dan megah dan di-perkirakan di-bangun dengan
peralatan ultra-sonic.
Dalam bukunya “Timeless Earth”, Kolodino berkata bahwa terowongan
-terowongan serupa ditemukan hampir diseluruh bagian Bumi seperti di
California, Hawaii, Asia, Eropah, Afrika dan Pasific. Terowongan antara
Maroko dan Spanyol telah diselidiki sepenjang 45 km dan keadaannya mirip
dengan terowongan di Amerika Selatan.
Menurut ceritra-ceritra kuno, ada terowongan dari (dekat) kota Rio di
Brazil tembus ke Mexico. Dari Mongolia luar ke Afganistan dan Hindu
Kush.Dari Kaukasus ke Georgia, Mongolia dalam, Cina dan Tibet.
Diperkirakan terowongan-terowongan ini membentuk jaringan lorong bawah
tanah untuk bepergian ke planet-planet lain.
Disamping itu juga banyak ditemukan peta-peta kuno. Peta PIRI Reis
ditemukan Di Istana Tokapu Istambul (Turki) tahun 1925.Dikatakan peta
ini bagian dari peta yang lebih besar, berasal dari masa Raja Makedonia
Iskandar Agung.Diperkirakan beliau memperolehnya dari Mesir.Usia peta
lebih dari 10.000 tahun. Peta ini dipakai oleh Laksamana Turki PIRI Reis
ketika mengepung kota Gibraltar tahun 1513. Peta ini memperlihatkan
benua Amerika Selatan, pantai barat Afrika dan bagian utara benua
Antartika. Para pakar peta yaitu Mallery, Walters dan Lineham kagum atas
ketepatan ukuran peta tersebut. Sebab, bentuknya persis seperti peta
foto satelit.
Mallery berkata, “Peta ini tidak mungkin dibuat dengan ketepatan yang
begitu tinggi tanpa peng-inderaan dari udara”. Diperkirakan benua
Antartika telah tertutup es selama lebih dari 6.000 tahun yang lalu.Ini
berarti peta PIRI Reis dibuat sebelum ada catatan tentang sejarah
manusia modern.Diperkirakan peta tsb.dibuat ketika peradaban Atlantean
sedang berkembang. King Jaime World Chart 1502 adalah copy peta-peta
kuno yang lebih tua.Ia memperlihatkan bahwa dimasa silam gurun sahara
adalah daratan subur dengan banyak sungai dan danau indah, dan banyak
kota-kota besar nan megah.
Peta Buoche world 1737 adalah copy dari peta Yunani purba. Peta ini
memperlihatkan benua Antartika tanpa tertutup es dan terdiri dari dua
pulau besar yang di-pisahkan oleh lautan. Padahal menurut catatan
sejarah modern, Antartika baru secara resmi ditemukan tahun 1820. Dan
bahwa Antartika terdiri dari dua pulau besar baru diketahui tahun 1958
bertepatan dengan tahun Geofisika. Peta-peta kuno lainnya memperlihatkan
glacier (sungai-sungai salju) pada akhir jaman es di beberapa wilayah
Eropa, Inggris dan Irlandia.Juga diperlihatkan bahwa dahulu selat Bering
adalah dataran rendah yang menghubungkan Siberia (Asia) dan Alaska
(Amerika).
Peta-peta kuno tersebut diatas membuktikan adanya peradaban tinggi
pada masa silam. Sebab, peta-peta itu memiliki koordinat-koordinat yang
tepat dan pengetahuan tentang derajat bujur yang baru dikenal oleh
manusia modern di abad ke 18. Fakta ini menunjukkan bahwa sekitar 8.000 –
10.000 tahun yang lalu manusia telah mengenal ilmu Trigometri Bumi dan
telah memanfaatkan peralatan Geodetik yang mampu mengukur jarak secar
tepat untuk membuat peta-peta itu.
Di Rio Bronco (Brazil) ditemukan bola batu penuh sketsa, gambar dan
simbul matahari. Panjangnya 100 m dan tingginya 30 m. Di San Jose (Costa
Rica) ditemukan bola batu berdiameter 2,16 m. Sedangkan di hutan-hutan
belukar negeri ini ditemukan ratusan bola batu berdiameter 2 m. Yang
terbesar beratnya 16 ton.
Di dekat kota Ica (Peru) ditemukan bola-bola batu halus ber-diameter
rata-rata 40 cm dan dihias dengan beraneka-macam gambar yang
memperlihatkan kegiatan penduduk Amerika Selatan di masa silam. Menurut
sang pakar Dr Cabrera, batu-batu tersebut sudah ada disana sejak ribuan
tahun yang lalu. Kegiatan-kegiatan yang tergambar adalah sebagai
berikut;
Fosil bekas tapak sepatu ditemukan tahun 1968 di Antelope Spring Utah
USA. Fosil ini diperkirakan berusia 540 juta tahun. Di gurun Gobi juga
ditemukan bekas tapak sepatu (sandal?) dan diperkirakan berumur beberapa
juta tahun. Di delta Utah USA ditemukan bekas telapak sandal yang telah
membatu dan trilobite (kerang purba) tertempel padanya. Usianya
diperkirakan 200 juta tahun. Di California ditemukan paku besi ter-tanam
dalam satu gumpalan bijih besi, dan diperkirakan berumur jutaan tahun.
Pada tahun 1865 di pertambangan Abbey Nevada USA ditemukan dalam satu
gumpalan bijih logam satu skrup besi sepanjang 2 inci (= 5 cm). Benda
karya manusia ini telah ber-oksidasi (mengkarat dan hancur) tetapi
dengan jelas meninggalkan bentuknya dalam gumpalan bijih logam itu.
Fosil ini diperkirakan berusia jutaan tahun.
Di satu pertambangan di Peru ditemukan paku besi ter-benam dalam
karang. Sebelum kedatangan orang-orang Spanyol ke Amerika, paku besi
tidak dikenal. Fosil paku ini diperkirakan berusia jutaan tahun.
Di Desa Schondorf Austria di-temukan besi bentuk kubus (panjang dan
lebar kurang dari 1 cm) di dalam gumpalan batu-bara yang pecah.Kubus ini
beralur disekelilingnya dan tepi alurnya rata.Benda ini seolah – olah
merupakan bagian dari peralatan mesin, dan diperkirakan ber-umur jutaan
tahun.
Di Blue Lick Spring Kentucky USA ditemukan kerangka mostodon (gajah
purba) dalam satu penggalian sedalam 4 m. Tetapi ketika dilakukan
penggalian 1 m lebih dalam, ditemukan bantaran jalan yang terbuat dari
potongan-potongan batu yang terpasang rapi. Diperkirakan bantaran jalan
ini berusia jutaan tahun. Pada barisan-barisan karang yang ada di
Amerika Utara dan Selatan ditemukan banyak petroglyph (pahatan/ukiran
pada batu) yang memperlihatkan gambar-gambar dinosaurus.
Pada tahun 1924 Doheny Expedition menemukan petroglyph yang amat
purba di Havasupai dekat Grand Canyon USA.Satu gambar memperlihatkan
orang-orang menyerang mammoth (gajah purba). Gambar lain memperlihatkan
seekor tyrennosaurus (kadal purba raksasa) sedang ber-diri bertumpu pada
ekornya. Petroglyph-petroglyph yang ditemukan sepanjang sungai Amazon
serta anak-anak sungainya, memperlihatkan gambar-gambar binatang purba
khususnya stegosaurus.
Tapak-tapak kaki dinosaurus ditemukan di dasar sungai Paluxy dekat
Glen Rose Texas USA berdampingan dengan tapak-tapak kaki manusia. Pada
tahun 1945 dekat desa Acambaro Mexico digali patung-patung berupa badak,
onta, kuda, kera besar dan dinosaurus masa Mesozoic (200 juta tahun)
dan juga sejenis dinosaurus yaitu brachiosaur. Dr Rex Gilroy,
arkeologist Australia, Direktur Mt York National History Musem,
menemukan tapak kaki membatu di pegunungan Victorian Australia.
Lukisan-lukisan di dinding goa Tassili Sahara dan Val Camonica,
perhiasan emas dari satu kuburan di Columbia yang menyerupai pesawat
terbang, perhiasan kuno suku Indian Inca dan kalender Venus suku Indian
Maya, semua ini menunjukkan bahwa kehidupan beradab pernah ada di jaman
purba. Observatorium di Chicen Amerika Tengah bertingkat tiga adalah
sisa peninggalan peradaban suku Indian Maya. Ia dibangun dengan sangat
sempurna dan masih bisa dimanfaatkan sampai sekarang setelah di
renovasi. Pada dindingnya terlukis makhluk-makhluk manusia bersayap.
Termasuk dalam peradaban suku Indian Maya ini adalah sistem kalender
yang dapat diringkas sebagai berikut.
Berdasarkan penelitian para akhli astronomi, kalender Maya bisa
dipakai sampai 64 juta tahun. Dan bahkan sekarang ia diperkirakan bisa
dipakai sampai 400 juta tahun. Dekat (70 m dari) Observatorium itu
terdapat satu sumur. Arkeolog Inggris menemukan banyak perhiasan emas
dan juga kerangka anak-anak di dalam sumur itu. Di bekas-bekas kota yang
berdekatan dengan Chicen yaitu Capan, Palenque dan Tikal ditemukan
piramida-piramida besar yang dibangun dengan balok-balok batu besar
seberat 10 ton per batu. Bangunan-bangunan indah ini kini hanya tinggal
reruntuhan.
Di Lesotho Afrika ditemukan tambang besi Ngwenya yang telah
dikerjakan 43.000 tahun yang lalu. Benin adalah Negara kecil di Afrika
Barat yang kaya uranium. Tahun 1974 para pakar pisika melakukan
penelitian disana.Mereka menemukan bahwa uranium yang banyak ditemukan
di Benin adalah sisa-sisa bahan bakar reaktor-reaktor nuklir raksasa
yang beroperasi 500 juta tahun yang lalu. Pertambangan tembaga luas di
utara Michigan telah ada sejak ribuan tahun yang lalu sebelum
orang-orang Indian hidup disana.
Di Wattish Utah USA ketika digali terowongan tambang batu bara,
terowongan baru ini bertemu dengan rangkaian terowongan kuno yang tidak
diketahui siapa membuat dan berapa usianya.
Pada dinding (tembok) kuil Hathor di Dendera Mesir yang berusia
ribuan tahun, terdapat ukiran yang dahulu disebut “benda ritual”. Tetapi
dari penglihatan modern, benda-benda ini adalah bola-bola lampu listrik
amat besar lengkap dengan kabel yang terjalin dan terhubungkan pada
pusat tenaga (generator).
Adanya lampu-lampu listrik demikian diperkuat oleh fakta bahwa
terowongan-terowongan dan lorong bawah tanah di Mesir yang berhiaskan
lukisan dan ukira indah, tidak menunjukkan adanya tanda-tanda pemakaian
lampu minyak atau obor sebagai sarana penerang pada langit-langit dan
dinding terowongan. Arkeologis Jerman Wilhelm Koenig melakukan
penggalian di satu lokasi berusia 2.000 tahun dekat Bagdad tidak lama
sebelum perang dunia kedua pecah. Yang tergali adalah beberapa silinder
aneh bergaris aspal dan tersimpan dalam guci-guci. Silinder-silinder itu
dilengkapi dengan sumbat besi. Setelah diteliti ternyata
silinder-silinder itu adalah baterai-baterai kering tanpa elektrolit.
Kemudian baterai-baterai itu ber-fungsi kembali setelah dilengkapi
dengan elektrolit terbuat dari tembaga.
Di pegunungan El Fuerta (Bolivia) terdapat celah- celah simetris
mulai dari kaki Gunung sampai ke puncaknya.Celah-celah ini seperti jalur
atau alur peluncuran. Di atas jalur-jalur ini pada dataran tinggi
terdapat tangki-tangki batu berbagai ukuran, lingkaran batu, tempat
pengeringan, segi-segi tiga menonjol dan menara-menara mini. Semua
bentuk peninggalan ini dihubungkan satu dengan yang lain dengan sistem
saluran misterius.
Di Turki Tenggara terdapat peninggalan kota kuno bawah tanah bernama
Derinkuyu. Diperkirakan kota purba ini pernah dihuni oleh 1,2 juta
orang. Kota ini dilengkapi dengan ruang-ruang pertemuan, rumah-rumah
tinggal beserta kamar-kamarnya, toko-toko serta gudang tempat menyimpan
bahan makanan, loteng-loteng, sumur, kuburan, gudang senjata dan
jalur-jalur untuk keluar kota. Seluruh ruang bawah tanah dilengkapi
sistem ventilasi sempurna sehingga udara segar bisa keluar masuk secara
bebas ke tiap sudut kota.
Sampai saat ini telah tergali 13 tingkat dibawah tanah. Setiap tingkat
dihubungkan satu dengan yang lain dengan terusan berpintu batu-batu
bundar besar yang bisa dikunci dari dalam tetapi tak bisa dibuka dari
luar.
Di Turki Tenggara juga ditemukan bangunan mirip piramid yang disebu
Nemrud Dag.Ia terbuat dari batu-batu pecah dan disusun mencapai
ketinggian 2.150 m. Di lokasi ini terdapat pula sisa-sisa patung singa,
rajawali, para deva Yunani purba dan patung lembu.
Dari makam Jenderal Chow yang hidup pada abad ke 3 M di temukan sabuk
yang bahannya antara lain: 5% mangan, 10% kuningan dan 85% aluminium.
Padahal aluminium baru ditemukan tahun 1875 oleh Orsted berupa bubuk,
belum pemanfaatannya. Di Irak ditemukan lensa-lensa kristal yang menurut
teknologi modern hanya bisa diproduksi dengan menggunakan kasumoxyd.
Pada tahun 1900 ditemukan mesin hitung Astronomi mini di laut
Antihythera oleh para penyelam Yunani.Benda ini diperkirakan dibuat pada
tahun 82 M. Tiang Kutb Minar di New Delhi yang tingginya 71/2 m dan
berat 6 ton dikatakan berasal dari abad ke 5 M. Tiang besi ini tidak
pernah berkarat. Meskipun suku-suku bangsa kuno (diperkirakan) tidak
mengenal telescop, namun mereka telah mengetahui:
1. Ke 2 (dua) bulan planet Mars dan jarak mereka ke planet tersebut.
2. Ke 7 (tujuh) satelit Saturnus.
3. Ke 4 (empat) bulan Yupiter, dan
4. Perputaran planet Venus ke belakang (yang oleh orang- orang Babilon disebut “tanduk”).
Suku-suku bangsa kuno itu juga telah mengenal konstelasi/rasi bintang
seperti rasi Scorpio (yang hanya bisa dilihat dengan telescop amat kuat
atau canggih). Sungguh mengherankan, peradaban suku-suku bangsa kuno
(sebelum jaman keemasan Yunani Purba dan Romawi) telah begitu maju.Sebab
mereka telah memiliki pengetahuan astronomi dan matematika tinggi,
perhitungan waktu, ukuran Bumi dan pengetahuan tentang sistem tata
surya.
Mereka telah memiliki semua pengetahuan tinggi itu jauh dimasa silam
yang baru diketahui oleh manusia modern sekitar 1 – 2 abad terakhir ini.