Kehidupan Kompleks di Bumi Bermula Jauh Lebih Awal dari yang Kita Pikir
Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa kehidupan kompleks di Bumi bermula jauh lebih awal dari yang kita pikir sebelumnya.
Semakin kita teliti mengintip masa lalu kehidupan di Bumi, semakin kita menemukan kejutan. Baru-baru ini, para ilmuwan menemukan bahwa kehidupan kompleks di Bumi bermula jauh lebih awal dari yang kita pikir sebelumnya.
Fosil Namacalathus hermanastes, sebuah makhluk sesil laut yang lama punah, digali di Namibia. Fosil yang ditemukan masih dalam kondisi yang sangat baik. Makhluk ini memiliki kerangka kaku dan rumit terbuat dari kalsium karbonat, bahan keras yang umumnya membentuk cangkang banyak hewan laut. N. hermanastes diperkirakan hidup pada periode Ediacaran, sekitar 635-542 juta tahun yang lalu.
"N. hermanastes menampilkan organik yang kaya lapisan dinding internal yang mirip dengan lapisan pada Brachiopoda. Itu terungkap dalam pola bilateral simetris," ujar Rachel Wood dari University of Edinburgh’s School of GeoSciences.
Sampai saat ini, bukti tertua dari hewan berasal dari Periode Cambrian, yang dimulai sekitar 541 juta tahun lalu. Ahli paleontologi telah lama menduga bahwa hewan kompleks telah ada sebelum itu, tapi sampai sekarang, mereka tidak punya bukti. Studi inilah yang memberikan bukti pertama. Sebenarnya, fosil N. hermanastes telah dikenal sejak waktu yang lama, namun diasumsikan menjadi hewan primitif, seperti spons atau karang.
"Studi ini menunjukkan bahwa pada kenyataannya, makhluk itu tidak seprimitif dugaan sebelumnya," kata Wood.
Penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Proceedings of Royal Society B. itu mengungkapkan bahwa kerangka kompleks pertama berevolusi setidaknya sejak 550 juta tahun yang lalu. Itu berarti 9 juta tahun sebelum Ledakan Kambrium, periode kehidupan kompleks kuno muncul tiba-tiba dan cepat berkembang.
Sekali lagi, peti harta karun fosil di awal waktu planet kita terbentuk telah mengungkapkan rahasia baru: kehidupan memang jauh lebih kompleks jutaan tahun lebih awal dari yang kita pikir sebelumnya.
(Lutfi Fauziah/Sumber: Sci-news. IFL Science)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar