Untuk mengetahui hari pertama tahun hijriyyah adalah dengan mengetahui huruf yang berjumlah delapan berikut:
1. Ba’ (الباء), 2. Wawu (الواو), 3. Dal (الدال), 4. Hamzah (الهمزة), 5. Ha’ (الهاء), 6. Jim (الجيم), 7. Za’ (الزاء), 8. Dal (الدال)
Untuk memudahkan menghafal urutan huruf-huruf itu, maka dapat dieja denganBuudin Ahin Jazadi (بود أهـ جزد).
Kemudian kita ambil tahun yang akan diproses dengan dibagi delapan, setelah adanya pembagian apabila sisa satu maka dikatakan tahun ba’, sisa dua dikatakan tahun wawu, dan seterusnya. Apabila menyisakan angka delapan atau tanpa sisa, maka kita ambil delapan dan tahun itu dinamakan tahun dal.
Setelah itu angka yang tersisa setelah pembagian tersebut dibandingkan dengan huruf hijaiyyah menggunakan hitunganjumal dibawah ini:
1. Alif atau Hamzah (ألف/همزة): 1 Satu,
2. Ba (باء): 2 Dua,
3. Ja (جيم): 3 Tiga,
4. Dun (دال): 4 Empat,
5. Ha (هاء): 5 Lima,
6. Wa (واو): 6 Enam,
7. Zun (زاء): 7 Tujuh,
8. Ha (حاء): 8 Delapan,
9. Tho (طاء): 9 Sembilan,
10. Ya (ياء): 10 Sepuluh,
11. Kun (كاف): 20 Dua Puluh,
12. La (لام): 30 Tiga Puluh,
13. Ma (ميم): 40 Empat Puluh,
14. Nun (نون): 50 Lima Puluh.
15. Sa (سين): 60 Enam Puluh,
16. ‘A (عين): 70 Tujuh Puluh,
17. Fa (فاء): 80 Delapan Puluh,
18. Shun (صاد): 90 Sembilan Puluh,
19. Qo (قاف): 100 Seratus,
20. Ro (راء): 200 Dua Ratus,
21. Syun (شين): 300 Tiga Ratus.
22. Ta (تاء): 400 Empat Ratus,
23. Tsa (ثاء): 500 Lima Ratus,
24. Kho (خاء): 600 Enam Ratus,
25. Dzun (ذال): 700 Tujuh Ratus,
26. Dlo (ضاد): 800 Delapan Ratus,
27. Dho (ظاء): 900 Sembilan Ratus,
28. Ghun (غين): 1000 Seribu.
Semisal, untuk mengetahui Hari Pertama Tahun 1416 Hijriyah yaitu seribu empat ratus enam belas dibagi delapan maka menghasilkan seratus tujuh puluh tujuh, sisa nol, maka kita ambil delapan. Maka tahun 1416 merupakan tahun Dal (الدال), Huruf Dal bernilai empat. Maka Awwal Tahun 1416 Hijriyyah adalah Hari ke empat dari urutan hari (Rabu).
Semisal, untuk mengetahui Hari Pertama Tahun 1420 Hijriyah yaitu seribu empat ratus dua puluh dibagi Delapan maka menghasilkan seratus tujuh puluh tujuh, sisa empat, maka kita ambil empat. Maka tahun 1420 merupakan tahun Hamzah (الهمزة), Huruf Hamzah bernilai satu. Maka Awwal Tahun 1420 Hijriyyah adalah Hari pertama dari urutan hari (Ahad).
Semisal, untuk mengetahui Hari Pertama Tahun 1427 Hijriyah yaitu seribu empat ratus dua puluh tujuh dibagi Delapan maka menghasilkan seratus tujuh puluh tujuh, sisa lima, maka kita ambil lima. Maka tahun 1427 merupakan tahun Ha’ (الهاء), Huruf Ha’ bernilai lima. Maka Awwal Tahun 1427 Hijriyyah adalah Hari kelima dari urutan hari (Kamis).
Dan setelah bebepa kurun, hitungan pasti ini berubah menjadi lebih satu hari dari hitungan pasti. Sebagaimana pada tahun 1436 M. Jika dibagi delapan, maka menghasilkan 179, sisa empat. Maka awwal tahun menurut hitungan pasti ini adalah Ahad, akan tetapi dalam kalender yang resmi hari Sabtu yang berarti maju satu hari. Sebagaimana pada tahun 1437 M. Jika dibagi delapan, maka menghasilkan 179, sisa lima. Maka awwal tahun menurut hitungan pasti ini adalah Kamis, akan tetapi dalam kalender yang resmi hari Rabu yang berarti maju satu hari.
Setelah mengetahui awwal tahun hijriyyah, maka dengan mudah mengetahui awwal bulan-bulan berikutnya dengan rumus.
1. Alif (أ) untuk bulan Muharrom.
2. Jim (ج) untuk bulan Shofar
3. Dal (د) untuk bulan Robi’ul Awwal
4.Wawu (و) untuk bulan Robi’ul Tsanii
5. Za’ (ز) untuk bulan Jumadal Ulaa
6. Ba’ (ب) untuk bulan Jumadal Akhiiroh
7.Dal (د) untuk bulan Rojab
8. Ha’ (هـ) untuk bulan Sya’ban
9. Za’ (ز) untuk bulan Romadlon
10. Alif atau Hamzah (أ) Syawwal
11. Ba’ (ب) untuk bulan Dzul Qo’dah
12. Jim (ج) untuk bulan Dzul Hijjah
Untuk memudahkan menghafal urutan huruf itu, maka dapat disusun أجد وزبد هز أبج (Ajid wazabid Haz Abaj).
Jika telah mengetahui bahwa Hari Pertama tahun hijriyyah atau tanggal satu muharrom, maka awwal bulan setelahnya dibandingkan dengan kedua belas huruf tersebut dengan hitungan jumal seperti diatas. Sebagai mana contoh: tanggal 1 Muharrom 1416 Adalah Rabu, maka tanggal 1 shofar adalah bulan Jim, Jim mempunyai nilai tiga, yang berarti hari ketiga dari awwal tahun yaitu hari jum’at, karena jum’at adalah hari ketiga dari hari rabu 1 Muharrom 1416.
Tanggal 1 Muharrom 1416 Adalah Rabu, maka tanggal 1 Jumadal Ula adalah bulan za’, za’ mempunyai nilai tujuh, yang berarti hari ketujuh dari awwal tahun yaitu hari selasa, karena selasa adalah hari ketujuh dari hari rabu 1 Muharrom 1416.
Maka dapat kita ketahui bahwa Hari Raya Idul Adlha 10 Dzul Hijjah adalah Hari pertama Bulan Romadlon, dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawwal sama dengan Hari pertama Bulan Muharrom (Awwal Tahun).
يوم نحركم يوم صومكم، ويوم فطركم يوم سنتكم الجديدة
Diterjemahkan oleh Kanthongumur dari kitab:
نصوص الأخيار في رسالة الصوم والإفطار
للشيخ ميمون زبير أطال الله بقاءه مع الصحة والعافية
في طاعة الله
(MKF)
“Wahai para ulama’ yang fanatik terhadap madzhab-madzhab atau terhadap suatu pendapat, tinggalkanlah kefanatikanmu terhadap perkara-perkara furu’, dimana para ulama telah memiliki dua pendapat yaitu; setiap mujtahid itu benar dan pendapat satunya mengatakan mujtahid yang benar itu satu akan tetapi pendapat yang salah itu tetap diberi pahala.
Tinggalkanlah fanatisme dan hindarilah jurang yang merusakkan ini (fanatisme). Belalah agama Islam, berusahalah memerangi orang yang menghinal al-Qur’an, menghina sifat Allah dan perangi orang yang mengaku-ngaku ikut ilmu batil dan akidah yang rusak. Jihad dalam usaha memerangi (pemikiran-pemikiran) tersebut adalah wajib”
(KH. Hasyim Asy'ari, al-Tibyan fi al-Nahyi ‘an Muqatha’ati al-Arham wa al-‘Aqarib wa al-Ikhwan, 33)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar