Bagaimanakah monumen-monumen seperti Stonehenge, Piramida Giza,
benteng Sacsayhuaman dan sejumlah monumen kuno lainnya dibangun? Banyak
ilmuwan percaya bahwa dalam beberapa kasus dibutuhkan puluhan ribu
pekerja untuk memindahkan batu-batu raksasa itu ke tempat konstruksi.
Akan tetapi, seorang pria Latvia kecil bersikukuh bahwa struktur
kuno tersebut dirakit dengan jauh lebih mudah dari yang kita bayangkan.
Dengan menggunakan suatu alat bangunan rahasia yang telah ditelan jaman,
ia bahkan mengaku telah menggunakan teknik-teknik tersebut pada Coral
Castle (Istana Karang) yang misterius.
Saat berusia 25 tahun, Edward Leedskalnin berencana menikahi
seorang perempuan yang berusia 10 tahun lebih muda darinya, Agnes
Scuffs, yang dipanggil mesra “sweet sixteen”. Akan tetapi sayangnya,
pada malam sebelum pernikahannya, si calon pengantin perempuan berubah
pikiran dan tidak pernah lagi kembali ke sisinya.
Yang mengejutkan, Leedskalnin masih saja melanjutkan membangun sebuah istana magisnya untuk mengenang kekasih yang hilang.
Karena kemasygulan hati dan menderita penyakit TBC, Leedskalnin
meninggalkan kota asalnya Latvia, menuju Amerika Serikat. Ia menetap di
kota Florida, dan di sanalah ia dapat mewujudkan karya konstruksi yang
sangat mengesankan (dan sulit untuk dipahami) yang pernah dikerjakan
seorang diri: Coral Castle atau seperti Leedskalnin menyebutnya, Rock
Gate Park (Taman Gerbang Batu Karang).
Seluruh batu yang berdiri tegak pada bangunan megah itu
(Leedskalnin sendiri yang mengggali, memotong dan memasangnya), dibangun
dengan menggunakan lempengan yang sangat besar, beberapa ada yang
beratnya lebih dari 30 ton.
Melalui 28 tahun bekerja seorang diri, dan hanya dengan bantuan
perkakas sederhana yang dirancang sendiri oleh Edward (sebuah katrol dan
rantai geret yang terbuat dari bekas tiang telepon) Coral Castle telah
menjadi suatu kenyataan.
Bukannya memberitahu metode rahasianya, Leedskalnin malah berusaha
keras melindungi rahasia pemindahan batu-batu tersebut. Banyak orang
berspekulasi tentang prosesnya itu, tapi tak seorang pun mampu
merekonstruksi ulang pemindahan batu-batu besar yang kelihatannya tanpa
memerlukan tenaga itu.
Menurut legenda yang ada, pernah pada suatu malam anak-anak
mengintip Leedskalnin dan menyaksikan lempengan-lempengan batu besar itu
mengambang ke udara bagaikan ”balon hidrogen.”
Pada 1936, Leedskalnin ingin memindahkan seluruh bangunan tersebut
ke Homestead yang tidak jauh letaknya, dan menyewa sebuah truk untuk
mengangkut batu-batu itu, hanya sekali ini ia meminta bantuan orang
lain.
Karena selalu berusaha melindungi rahasianya, Leedskalnin
bersikeras meminta supir untuk meninggalkan truknya di tempat itu
semalaman, dengan begitu ia dapat mengangkat lempeng-lempeng raksasa itu
sendiri. Supir tersebut meragukan permintaannya, namun seperti yang
dijanjikan pada hari berikutnya Leedskalnin telah menumpukkan batu-batu
itu di atas trailer besar tersebut, dan siap untuk diangkut.
Pria misterius
Konstruksi Coral Castle masih dipenuhi misteri. Bagaimana mungkin
seseorang memindahkan lebih dari 1.100 ton lempengan batu besar yang
diperlukan untuk membangun struktur raksasa ini?
Sementara Leedskalnin tidak pernah secara tegas membuka rahasianya,
ia telah meninggalkan tulisan mengenai serangkaian eksperimen
penggunaan magnet, mengisyaratkan bahwa metodenya datang melalui studi
tentang medan magnet bumi. Apakah Leedskalnin, seperti halnya pengklaim
lainnya telah menemukan bagaimana mengalahkan gravitasi?
Leedskalnin mengelak ketika secara langsung ditanya pembuatan Coral
Castle, tetapi ia mengaku menguasai teknik-teknik yang pernah digunakan
para ahli bangunan kuno—teknik seperti yang mereka gunakan untuk
membangun piramida besar Mesir. Ia bahkan secara menggoda menyatakan
bahwa cara itu sangatlah gampang, begitu Anda tahu rahasianya.
Salah satu fitur yang lebih menakjubkan dari Coral Castle adalah
blok batu seberat sembilan ton yang digunakan sebagai gerbang pintu
masuk istana tersebut. Leedskalnin menata batu besar ini dengan
ketepatan sedemikian rupa sehingga dengan dorongan lembut pun dapat
dibuka dengan mudah.
Pada 1986, setelah tiga puluh tahun Leedskalnin wafat, gerbang itu
harus diperbaiki dan pekerjaan itu memerlukan enam orang pekerja dengan
sebuah crane (derek) seberat 20 ton untuk memindahkan lempengan batu
besar itu. Namun meskipun mengerahkan ekstra otot, kelompok pekerja ini
masih tidak bisa memasang gerbang itu memiliki presisi yang sama dengan
sebelumnya.
Interior dari Coral Castle itu sendiri merupakan suatu tampilan
karya seni yang indah dan keajaiban rancang-bangun. Secara resmi telah
dianggap sebagai monumen yang bersejarah, dan telah diubah menjadi
sebuah musium yang terbuka bagi semua orang yang ingin tahu dan ingin
mencoba kemampuan mereka untuk membuka selubung misteri bagaimana orang
Latvia eksentrik itu hidup dan berkarya.
Sejumlah set meja-meja dan kursi menghiasi kebun batu karang
tersebut, sementara itu anak-anak tangga dan sundials (alat penunjuk
waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari) dipasang dengan presisi
sampai pada menit, suatu wasiat kemampuan misterius Leedskalnin.
Teknologi macam apa yang digunakan Leedskalnin dan mengapa ia ingin
menyimpan penemuan ajaib itu sebagai suatu rahasia? Apakah sebenarnya
ia memiliki rahasia-rahasia bangunan yang serupa dengan yang dipakai
dalam dunia masa lampau? Kita dibiarkan untuk berspekulasi, karena
Leedskalnin hanya menawarkan petunjuk-petunjuk dari struktur itu
sendiri, dan membawa serta metode rahasianya ke alam kubur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar