come and join us

Rabu, 16 September 2015

Merlung 300 Tahun





Tahun 1600-1673

Diperkirakan telah bermukim sekelompok orang di daerah Merlung yang berasal dari Aceh / Samudra Pasai. Kelompok ini peninggalan zaman kerajaan hindu singosari atau mungkin sriwijaya. Peninggalan dari bagian Kerajaan Melayu Kuntala. Diperkirakan penduduknya berjumlah  ± 25 jiwa di desa merlung khususnya.



Tahun 1760
 
Datangnya rombongan 199 orang dari Periang, Padang Panjang ke daerah Merlung dan Tungkal Sungai Pengabuan. Rombongan 99 orang yang dipimpin oleh Datuk Andiko melanjutkan perjalanan dan sampailah mereka di sungai pengabuan. Datuk Andiko dan rombongan bertemu sekelompok orang di Pulau Ringan Merlung yang saat itu dipimpin oleh seorang Demong Nato yang memimpin suku nan delapan. Diperkirakan penduduk desa Merlung saat itu sekitar ± 110 jiwa dan untuk kawasan Merlung dan Tungkal Ulu diperkirakan berkisar ± 670 jiwa.

Tahun 1763
 
Setelah bertemu utusan sultan johor yang dipimpin Rajo Talun tahun sebelumnya, Datuk Andiko diperintahkan membuat pemerintahan dibawah kesultanan Johor maka pemerintahan yang dibuat Datuk Andiko adalah pemerintahan Suku yang berjumlah lima bagian diantaranya merlung berubah menjadi Kedemongan Singodilago.

Tahun 1770
 
Saat ini datuk Andiko membentuk pemerintahan bidoando yang berdiri dalam empat wilayah kerajaan yang dipimpin oleh Orang Kayo dan yang terluas adalah kerajaan Lubuk Petai wilayahnya mencakup sebagian Merlung, Tanjung Paku, Dusun Mudo, Rantau Badak, dan Taman Raja.
Tahun 1770- 1840

Masa kekuasaan kerajaan nan empat yang berdiri sendiri tapi tetap bersatu di kawasan Merlung dan Tungkal.

Tahun 1841-1890

Kerajaan Melayu Jambi menguasai daerah ini yang dipimpin oleh sultan Abdurrahman Nazaruddin dengan menempatkan Pangeran Badik Uzaman di Rantau benar menguasai Tungkal Ilirdan Tungkal Ulu. Pangeran Badik wafat dimakamkan di Rantau Benar.

Tahun 1840

Lahirnya Nenek Moyang generasi ke-7 bernamo Datuk Sa’idun.

Tahun 1858

Tungkaldibagi dua yaitu Tungkal Ulu dan Tungkal Ilir, Tungkal Ulu diperintah oleh Pangeran Badik.

Tahun 1858

Lahirnya Pendekar terkuat didaerah tanah Melayu Jambi dan sebagian tanah Riau, bernama Datuk Resat.

Tahun 1860

 Diperkirakan permukiman Desa Merlung menyatu dari semula delapan suku yang saling berpisah tempatnya. Permukiman itu ialah sampai sekarang dimana Desa Merlung berada.
Tahun 1875

 Lahirnya Orang Kayo Dahlan/ Pasirah Patah.

Tahun 1886

1886 Lahirnya Ulama Besar daerah Merlung dan Tungkal bergelar Datuk Hakim , H. Abdul Aziz.

Tahun 1900

1900 Belanda dating menginvasi daerah ini, dan menempatkan Konteiler nya di Pematang Pauh. Kira-kira penduduk Tungkal Ulu dan Merlung saat itu berjumlah 8000 jiwa, dan untuk desa Merlung berkisar ± 900 jiwa.

Tahun 1901

1901 Belanda dipukul mundur menghadapi perlawanan rakyat bersatu dipimpin oleh Raden Usman anak dari Pangeran Badik

Tahun 1905-1910

1905-1910 Kerajaan Lubuk Petai dengan pemimpin Orang Kayo Usman masih tetap berdiri, menguasai keseluruhan Tungkal Ulu.

Tahun 1912

1912 Belanda masuk dengan itikad baik sehingga dapatlah daerah ini dikuasai tapi Belanda tidak menenmpatkan kontelir melainkan ia membuat pemerintahan mengacu pada kerajaan sebelumnya. Maka dibentuklah pemerintahan Margahoofden/parish Merloeng/Toengkal Oeloe berpusat di Merlung menguasai 21 dusun. Dipimpin oleh Orang Kayo / pasirah H. Muhammad Dahlan. Orang Kayo pertama dalam pemerintahan Belanda.

Tahun 1950

1950 Pemerintahan orang kayo Dahlan berakhir seeiring dengan wafatnya. Pemerintahan orang kayo dahlan terkenal dengan pemerintahan Pasirah Patah, yan pada saat ia memerintah pernah ditembak oleh orang dari jambi.

Tahun 1951-1965

1951-1965 Setelah habisnya masa jepang dan belanda di Indonesia, maka kerisdenan Jambi mempunyai 3 kabupaten dan saat itu tanjab merupakan daerah kewedanan yang punya lima daerah marga yang masih mengacu pada pemerintahan Belanda. Marga Toengkal Oeloe, pasirah pertamanya ialah M.T. Fachrudin, dengan tetap menguasai 21 doesoen.

Tahun 1965-1979

1965-1979 Semenjak ditetapkan Tanjab menjadi Kabupaten mulai tgl 10 agustus 1965, maka Tanjung Jabung mempunyai 4 kecamatan. Diantaranya kecamatan Tungkal ulu berpusat di Pelabuhan Dagang. Namun pada saat ini pemerintahan kecamatan beriring berjalan dengan Marga tungkal ulu yang berpusat di Merlung. Namun saat ini keberadaan marga masih tetap berwenang penuh sehingga peran kecamatan tidak begitu kentara di wilyah ini.

Tahun 1982

1982 Berangsur peran marga menurun semenjak dicetuskan uu no5 thn1979 tentang pokok pemerintahnan desa hingga berakhir tahun 1982.

Tahun 1982

Desa merlung dibagi dalam 3 dusun

Tahun 1989
 
Merlung ditetapkan sebagai kecamatan perwakilan, menguasai 10 desa terus berkembang menjadi 19 pada tahun 1996.




Februari 1995

Terjadinya banjir di desa Merlung yang besar dalam sejarah berdirinya desa ini.

Januari  2001

Kecamatan Merlung berdiri dengan resmi semenjak kabuten Tanjab dimekarkan.. Merlung dengan 4 kecamatan lainnya berada dalam Kabupaten Tanjabar. Dengan penduduk ± 33.000 jiwa . dan untuk desa Merlung berpenduduk ± 4.250 jiwa ditambah kampung beskamp sekitar 1000 jiwa.
29  Maret  2010

Desa merlung Dijadikan kelurahan merlung karena sesuai dengan perda kabaupaten tanjung jabung barat Nomor 8 Tahun 2008. dan kemudian setelah dipegang kelurahan beberapa tahun direncanakan desa merlung dimekarkan Lurah Merlung, Desa Merlung Ulu dan Desa Merlung Ilir.lmokippkpkpppji9

Tidak ada komentar:

Posting Komentar