Tahun 1600-1673
Diperkirakan telah
bermukim sekelompok orang di daerah Merlung yang berasal dari Aceh / Samudra
Pasai. Kelompok ini peninggalan zaman kerajaan hindu singosari atau mungkin
sriwijaya. Peninggalan dari bagian Kerajaan Melayu Kuntala. Diperkirakan
penduduknya berjumlah ± 25 jiwa di desa
merlung khususnya.
Tahun 1760
Datangnya rombongan 199
orang dari Periang, Padang Panjang ke daerah Merlung dan Tungkal Sungai
Pengabuan. Rombongan 99 orang yang dipimpin oleh Datuk Andiko melanjutkan
perjalanan dan sampailah mereka di sungai pengabuan. Datuk Andiko dan rombongan
bertemu sekelompok orang di Pulau Ringan Merlung yang saat itu dipimpin oleh
seorang Demong Nato yang memimpin suku nan delapan. Diperkirakan penduduk desa
Merlung saat itu sekitar ± 110 jiwa dan untuk kawasan Merlung dan Tungkal Ulu
diperkirakan berkisar ± 670 jiwa.
Tahun 1763
Setelah bertemu utusan
sultan johor yang dipimpin Rajo Talun tahun sebelumnya, Datuk Andiko
diperintahkan membuat pemerintahan dibawah kesultanan Johor maka pemerintahan
yang dibuat Datuk Andiko adalah pemerintahan Suku yang berjumlah lima bagian
diantaranya merlung berubah menjadi Kedemongan Singodilago.
Tahun 1770
Saat ini datuk Andiko
membentuk pemerintahan bidoando yang berdiri dalam empat wilayah kerajaan yang
dipimpin oleh Orang Kayo dan yang terluas adalah kerajaan Lubuk Petai
wilayahnya mencakup sebagian Merlung, Tanjung Paku, Dusun Mudo, Rantau Badak,
dan Taman Raja.
Tahun 1770- 1840
Masa kekuasaan kerajaan nan empat yang berdiri sendiri tapi tetap bersatu di kawasan Merlung dan Tungkal.
Tahun 1841-1890
Kerajaan Melayu Jambi
menguasai daerah ini yang dipimpin oleh sultan Abdurrahman Nazaruddin dengan
menempatkan Pangeran Badik Uzaman di Rantau benar menguasai Tungkal Ilirdan Tungkal
Ulu. Pangeran Badik wafat dimakamkan di Rantau Benar.
Tahun 1840
Lahirnya Nenek Moyang generasi ke-7 bernamo Datuk Sa’idun.
Tahun 1858
Tungkaldibagi dua yaitu Tungkal Ulu dan Tungkal Ilir, Tungkal Ulu diperintah oleh Pangeran Badik.
Tahun 1858
Lahirnya Pendekar terkuat didaerah tanah Melayu Jambi dan sebagian tanah Riau, bernama Datuk Resat.
Tahun 1860
Diperkirakan permukiman Desa Merlung menyatu dari semula delapan suku yang saling berpisah tempatnya. Permukiman itu ialah sampai sekarang dimana Desa Merlung berada.
Tahun 1875
Lahirnya Orang Kayo Dahlan/ Pasirah Patah.
Tahun 1886
1886 Lahirnya Ulama Besar daerah Merlung dan Tungkal bergelar Datuk Hakim , H. Abdul Aziz.
Tahun 1900
1900 Belanda dating menginvasi daerah ini, dan menempatkan Konteiler nya di Pematang Pauh. Kira-kira penduduk Tungkal Ulu dan Merlung saat itu berjumlah 8000 jiwa, dan untuk desa Merlung berkisar ± 900 jiwa.
Tahun 1901
1901 Belanda dipukul mundur menghadapi perlawanan rakyat bersatu dipimpin oleh Raden Usman anak dari Pangeran Badik
Tahun 1905-1910
1905-1910 Kerajaan Lubuk Petai dengan pemimpin Orang Kayo Usman masih tetap berdiri, menguasai keseluruhan Tungkal Ulu.
Tahun 1912
1912 Belanda masuk dengan itikad baik sehingga dapatlah daerah ini dikuasai tapi Belanda tidak menenmpatkan kontelir melainkan ia membuat pemerintahan mengacu pada kerajaan sebelumnya. Maka dibentuklah pemerintahan Margahoofden/parish Merloeng/Toengkal Oeloe berpusat di Merlung menguasai 21 dusun. Dipimpin oleh Orang Kayo / pasirah H. Muhammad Dahlan. Orang Kayo pertama dalam pemerintahan Belanda.
Tahun 1950
1950 Pemerintahan orang kayo Dahlan berakhir seeiring dengan wafatnya. Pemerintahan orang kayo dahlan terkenal dengan pemerintahan Pasirah Patah, yan pada saat ia memerintah pernah ditembak oleh orang dari jambi.
Tahun 1951-1965
1951-1965 Setelah habisnya masa jepang dan belanda di Indonesia, maka kerisdenan Jambi mempunyai 3 kabupaten dan saat itu tanjab merupakan daerah kewedanan yang punya lima daerah marga yang masih mengacu pada pemerintahan Belanda. Marga Toengkal Oeloe, pasirah pertamanya ialah M.T. Fachrudin, dengan tetap menguasai 21 doesoen.
Tahun 1965-1979
1965-1979 Semenjak ditetapkan Tanjab menjadi Kabupaten mulai tgl 10 agustus 1965, maka Tanjung Jabung mempunyai 4 kecamatan. Diantaranya kecamatan Tungkal ulu berpusat di Pelabuhan Dagang. Namun pada saat ini pemerintahan kecamatan beriring berjalan dengan Marga tungkal ulu yang berpusat di Merlung. Namun saat ini keberadaan marga masih tetap berwenang penuh sehingga peran kecamatan tidak begitu kentara di wilyah ini.
Tahun 1982
1982 Berangsur peran marga menurun semenjak dicetuskan uu no5 thn1979 tentang pokok pemerintahnan desa hingga berakhir tahun 1982.
Tahun 1982
Desa merlung
dibagi dalam 3 dusun
Tahun 1989
Merlung ditetapkan sebagai kecamatan perwakilan, menguasai 10 desa terus berkembang menjadi 19 pada tahun 1996.
Februari 1995
Terjadinya banjir di desa Merlung yang besar dalam sejarah berdirinya desa ini.
Januari 2001
Kecamatan Merlung berdiri
dengan resmi semenjak kabuten Tanjab dimekarkan.. Merlung dengan 4 kecamatan
lainnya berada dalam Kabupaten Tanjabar. Dengan penduduk ± 33.000 jiwa . dan
untuk desa Merlung berpenduduk ± 4.250 jiwa ditambah kampung beskamp sekitar
1000 jiwa.
29 Maret
2010
Desa merlung Dijadikan
kelurahan merlung karena sesuai dengan perda kabaupaten tanjung jabung barat
Nomor 8 Tahun 2008. dan kemudian setelah dipegang kelurahan beberapa tahun direncanakan
desa merlung dimekarkan Lurah Merlung, Desa Merlung Ulu dan Desa Merlung Ilir.lmokippkpkpppji9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar